Skip to main content

Apa itu Target ?

target hidup

Waktu saya SD belum ada iphone, juga belum ada duo serigala - hal yang paling membanggakan kala itu adalah : TUKERAN KERTAS FILE / BINDER. Ada disini yang pernah melakukan kegiatan tukeran kertas binder ? Yess... berarti kita angkatan Soeharto..
Bukan sembarang tukeran kertas file, tapi biasanya disertai dengan isi Biodata... Dan biasanya lagi ... ada sebuah isian yang harus di isi disana, dan hukumnya wajib, yaitu : Motto Hidup.
Motto hidup saya waktu SD : Rencakan Kerjamu, Kerjakan Rencanamu.
Keren yah ? hahaha... kata-kata itu saya ambil dari buku RPUL, tahu kan buku RPUL? dulu nge-trend banget ini buku.. lebih ngetrend daripada buku harian Cherrybelle.
Balik lagi ke "Rencakan Kerjamu, Kerjakan Rencanamu" .. ternyata rencana itu sangat berhubungan dengan Target.
Kerja tanpa Rencana, jadinya amburadul.
Rencana tanpa Kerja, jadinya ludarubma.
lho ?
Target .. ada yang tangible, ada juga yang intangible.
Tangible Target adalah target yang bisa dapat diukur maupun dihitung.
contohnya :
- Bulan depan target omset Rp 3,5 M
- Tahun 2016 sudah punya mobil Avanza 15 biji
- Punya Franchise puluhan, masing-masing 5juta/day
Intangible Target kebalikannya. Tidak dapat diukur
contohnya :
- Pengen Hidup Bahagia, tua kaya raya, mati masuk Sorga
- Bahagiain Orang Tua
- Jadi anak berguna, berbakti kepada nusa, bangsa, agama
- Online Shop terkenal ke seluruh dunia
Akhirnya Target itu saya kembalikan menjadi impian.. tidak ada yang salah dari impian.
hanya saja, sebagai pengusaha, kita perlu sebuah patokan, sebuah milestone, sebuah ukuran, bahwa bisnis kita itu bergerak menuju ke arah yang positif.
Disitu kita perlu sebuah target. Target sederhana, tidak muluk-muluk, bisa dihitung, dan bisa di ukur.
Lalu apakah target saya sekarang ?
Ini yang saya khawatirkan...
Target harian saya :
"KERTAS KERJA YANG HABIS HARI INI HARUS LEBIH BANYAK DARI KEMARIN"
Okey...? Got It 

sumber : berbagai sumber

Comments

Popular posts from this blog

Mengeluh tanda tak mampu

   Orang-orang yang suka mengeluh sesungguhnya adalah orang-orang yang tidak mampu dan tidak yakin kepada kehebatan kualitas dirinya sendiri. Orang-orang yang suka mengeluh sesungguhnya adalah mereka-mereka yang menebar energi negatif dan merusak energi bahagia di area tempat dia mengeluh.         Bila anda seorang pengeluh, berhentilah segera, sebab anda hanya menebar energi pesimistis yang negatif kepada diri sendiri dan orang lain.            Bila orang-orang di lingkungan kerja dan di lingkungan kehidupan pribadi anda suka mengeluh, beritahu mereka bahwa sifat mengeluh hanya akan membawa keadaan semakin memburuk, bukan semakin membaik. Jon Gordon di dalam bukunya The No Complaining Rule menjelaskan tentang lima hal yang bisa dilakukan selain mengeluh, Yaitu: + Perasaan Bersyukur + Memuji orang lain + Berfokus pada Kesuksesan / Kebaikan + Melepaskan / Memaafkan + Berdo...

Law Of Procces

Semua hal, ada prosesnya. Kita saat ini merupakan akumulasi dari proses yang kita lakukan di masa lampau. Saat kita menjadi orang yang sangat profesional, tentu kita berawal dari orang yang tidak tahu apa-apa. Memaknai pekerjaan berarti memaknai proses. Seringkali menyakitkan, tetapi di balik kesakitan itu ada pertumbuhan. Ada 4 tahap keberhasilan : - Menolak untuk percaya bahwa pekerjaan yang ada di hadapan kita adalah pekerjaan yang bisa dilakukan. - Berharap bahwa pekerjaan yang ada di hadapan kita memang bisa dilakukan. - Ternyata hal itu memang bisa dilakukan. - Lalu, muncul pertanyaan mengapa tidak dari dulu saja di lakukan. Kita menginginkan kesuksesan tetapi tidak mau melewati prosesnya yang tidak enak. Kalau seperti itu bagaimana mungkin kita bisa mencapainya..? Sebenarnya, bekerja jangan hanya fokus pada hasil akhir keuangannya, tetapi proses mencari uangnya. Apakah itu menimbulkan dampak yang positif bagi sekelilingnya, atau sebaliknya..? Bekerja jangan hanya...