![]() |
| kebudayaan cina |
1. Terlibat sejak dini
Di kalangan pebisnis
Tionghoa, melibatkan keluarga sejak dini adalah hal biasa. Bila seorang ayah
membuka rumah makan, maka anak-anaknya ditugaskan menjadi pelayan, sedangkan
istri menjadi kasir. Begitu anak beranjak dewasa, mereka sudah menguasai
seluk-beluk bisnis di luar kepala dan menjalankannya tanpa canggung.
2. Administrasi dan pembukuan yang baik
Sangat jarang toko yang
dijalankan pengusaha Tionghoa kehabisan stok barang. Sebab mereka menerapkan sistem administrasi barang yang baik. Sedangkan
pembukuan yang baik membuat arus kas berjalan lancar.
3. Dua puluh persen biaya hidup
Sebelum bisnis
benar-benar sukses (dengan kata lain sudah kaya raya), orang Tionghoa terbiasa hidup sederhana, yaitu dengan cara menggunakan hanya 20 persen dari penghasilan mereka. Bila punya pendapatan Rp 10 juta, maka yang digunakan untuk
biaya hidup hanya Rp 2 juta saja dan sisanya ditabung atau diinvestasikan.
4. Berani ambil risiko
4. Berani ambil risiko
Keyakinan bahwa selalu
ada kesempatan di setiap rintangan, membuat pengusaha Tionghoa lebih berani
mengambil risiko. Kata gagal sepertinya sudah dihapus dari kamus mereka.
5. Survei dan belajar
Pengusaha Tionghoa yang
akan memulai usaha tak segan bertanya dan belajar kepada siapa pun untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin mengenai usaha yang akan
dimulainya. Mempelajari dengan sungguh-sungguh tentang usaha yang akan digeluti
membuat usaha mereka cepat meroket, karena sudah tahu seluk beluknya.
6. Pelayanan terbaik
Ada pepatah Tionghoa
yang mengatakan, ‘Jika tak pandai tersenyum, jangan membuat toko.” maksudnya,
Anda harus memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Tanpa pelayanan yang
memuaskan, dijamin pelanggan akan pindah ke toko sebelah.
7. Memelihara relasi
Pengusaha Tionghoa
terkenal pandai menjaga hubungan dengan pelanggannya. Hal sederhana yang acap
dilakukan adalah memberikan hadiah kepada pelanggan. Meski tak selalu berharga
mahal, namun tetap akan meninggalkan kesan baik bagi pelanggannya, sehinga
mereka ingin selalu kembali ke toko tersebut.

Comments
Post a Comment